Detail Cantuman

Fenomena umum terkait bertambahnya penggunaan bahan bakar di Indonesia semakin meningkat, dapat menyebabkan menipisnya energi tidak terbarukan. Energi tidak terbarukan yang dimaksud, diantaranya gas bumi, minyak bumi dan batu bara. Menurut Kementrian Pemerintah Indonesia yang bergerak dibidang Energi Dan Sumber Daya Mineral Tahun 2022, Indonesia saat ini hanya dapat memanfaatkan sumber daya menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT) baru sekitar 12,4 Gigawatt (GW), sedangkan Indonesia memiliki potensi terkait Biomassa sampai 50 Gigawatt (GW), hanya saja dalam 13 tahun yang akan datang, persediaan minyak bumi Indonesia senilai 3,6 miliar barel dapat habis. Oleh karena itu, dilakukan Penelitian Produksi Biodiesel Dari Minyak Jelantah Menggunakan Katalis Heterogen Cangkang Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) untuk mengurangi kebutuhan energi yang meningkat sebagai energi terbarukan. Biodiesel dapat diperoleh dengan dua cara pembuatan yaitu reaksi esterifikasi dan transesterifikasi. Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui perlakuan reaksi transesterifikasi yang paling efektif dengan penggunaan suhu dan konsentrasi katalis CaO yang digunakan. Kondisi transesterifikasi yang efektif pada penelitian ini adalah pada perlakuan suhu 60℃ , dengan konsentrasi 2% (b/v), lama waktu 90 menit, kecepatan 650 rpm memiliki hasil nilai rendemen sebesar 62,23%, %FFA 0,36%, bilangan asam 0,72 mg-KOH/gr, densitas 868 kg/m3, viskositas 3,28 cSt, dan titik nyala 10.25 menit pada suhu 100℃