Detail Cantuman

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis
“Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tangerang Dalam
Upaya Memberikan Pelayanan Publik”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh
PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang selaku BUMD yang berkewajiban
memberikan layanan dasar penyediaan air bersih untuk public di Kota
Tangerang. Dengan demikian, pelayanan yang diberikan adalah pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat dengan menyediakan air dalam hal kualitas,
kuantitas dan kontinuitas. Dalam menjalankan tugasnya PDAM menghadapii
berbagai persoalan diantaranya 1) akses pelayanan distribusi air seringkali
terkendala, sehingga banyak keluhan dari masyarakat atau pelanggannya, baik
disampaikan secara langsung maupun melalui media massa; 2) sulitnya untuk
mendapatkan air bersih tampaknya masih menjadi kendala seperti air keruh atau
kotor, air mati atau macet, dan keluhan yang paling banyak adalah adanya
kebocoran; 3) Permintaan masyarakat akan air bersih semakin meningkat namun
kualitas pelayanan yang diberikan belum sebanding dengan pemenuhan
permintaan masyarakat; 4) sumber daya manusia yang ada tidak memadai.
Penelitian menggunakan teori pengukuran kinerja Kumorortomo yang
mengukur kinerja organisasi melalui 4 kriteria yaitu efisiensi, efektivitas,
keadilan, dan daya tanggap. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan tipe deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik pemilihan informan dilakukan
dengan menggunakan purposive sampling. Analisis data dilakukan secara
interactive model dari Miles dan Huberman. Sementara itu teknik keabsahan
data yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukan kinerja PDAM Tirta Benteng Kota
Tangerang belum dapat dikatakan baik. hal ini dibuktikan dengan minimnya
sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh PDAM terutama sumber daya air
baku, kemudian produksi air yang belum memenuhi harapan pelanggan sehingga
masih banyak masyarakat yang mengeluhkan distribusi air yang tidak lancar
dan adanya sejumlah pengaduan yang disampaikan pelanggan kurang diterima
atau tidak ditindaklanjuti secara cepat dikarenakan minimnya sumber daya
manusia bagian teknis di lapangan, seingga penanganannya butuh waktu lama.