Detail Cantuman

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bagaimana manajemen Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian : Perencanaan : (1) Rencana target pajak selama enam tahun terakhir secara berturut-turut mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukkan upaya pemerintah Kota Tangerang mampu meningkatkan pemasukan daerah dalam Pendapatan Asli Daerah dikarenakan dalam pelaksanaannya dapat mengoptimalkan peran dua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah Barat dan Timur serta menjalankan ekstensifikasi pajak dan intensifikasi pajak daerah; (2) besarnya pencapaian penerimaan PBB-P2, dikarenakan adanya usaha-usaha pemerintah diantaranya melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai bentuk media cetak, online ataupun lewat spanduk. (3) tingkat kesadaran dan kepedulian Wajib Pajak sangat sulit untuk diwujudkan sekalipun dalam pelaksanaannya target dan realisasi pajak di Kota Tangerang setiap tahunnya dapat tercapai. Pelaksanaan : (1) Pendataan dan pendaftaran dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan; (2) Tarif pajak bumi dan bangunan pedesaan ditentukan berdasarkan rumus yang telah ditentukan; penilaian objek pajak dilakukan dengan bentuk prosedur penilaian objek pajak, yaitu penilaian secara massal dan penilaian secara individu, masing-masing memiliki prosedur yang berbeda. Bagi masyarakat wajib pajak perlu diketahui tata cara dalam menghitung pajak bumi dan bangunan; (3) untuk meningkatkan partisipasi masyarakat wajib pajak pemerintah Kota Tangerang memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk melakukan pembayaran PBB melalui Badan Pendapatan Daerah, Bank BJB, Kantor Kecamatan atuapun Kantor Pos, pembayasan dapat juga dilakukan dengan aplikasi iPBB yang bisa didapatkan di aplikasi Tangerang Live. Pengawasan : pengawasan secara intern dilakukan oleh pimpinan Badan Pendapatan Daerah tidak hanya sumber daya manusia sebagai penggeraknya, akan tetapi pengawasan yang dilakukan untuk memastikan bahwa kewajiban pajak telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah memenuhi persyaratan formal maupun material; masih ada wajib pajak tidak tepat waktu membayar pajak, petugas biasanya mendatangi wajib pajak yang malas membayar pajak memberikan teguran dan peringatan untuk melunasi pajak .