Detail Cantuman

Penganiayaan adalah perlakuan sewenang-wenang dalam rangka menyiksa atau
menindas orang lain. Tindakan persekusi akan menjadi semakin marak terjadi
jika fungsi penegakan hukumnya lemah, bahkan jika tidak ada proses penegakan
hukum yang berkeadilan terhadap tindakan persekusi maka bias saja akan muncul
kecenderungan bahwa tindakan persekusi merupakan tindakan yang di benarkan
secara hukum dan tentu saja ini tidak boleh terjadi karena akan muncul rasa
ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap penegak hukum itu sendiri baik
para organ penegak hukum atau proses penegakan itu sendiri dan itu akan
menimbulkan ketidakpastian hukum di tengah masyarakat. Tindak pidana yang
dilakukan oleh aparatur desa terhadap warganya merupakan pelanggaran terhadap
norma-norma hukum yang berlaku serta dapat membahayakan Adapun permasalahan
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Pertimbangan Hakim Dalam Menentukan
Putusan Perkara Pidana Penganiayaan Berdasarkan Perkara Nomor
143/Pid.B/2018/PN.Tng dan apakah hakim dalam memutus kasus telah memenuhi
unsur keadilan terhadap Korban. Tipe penelitian adalah Yuridis Normatif, Sifat
penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analisis, sehingga dari data primer dan
skunder yang diperoleh kemudian dianalisa secara kualitatif untuk memperoleh
jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Adapun Kesimpulannya
yakni tindakan yang di berikan haruslah sesusai dengan apa yang diperbuat terdakwa
sehingga tidak merugikan korban ataupun keluarga korban sehingga dapat
menimbulkan efek jera.