Pembuatan biodegradable foam berbahan baku kulit singkong dan ampas tebu
Biodegradable foam merupakan jenis kemasan alternatif berbahan dasar pati
sebagai pengganti styrofoam. Penambahan serat yang berasal dari ampas tebu dan
beberapa bahan aditif digunakan untuk menutupi kelemahan pada sifat pati yang
kurang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan
biodegradable foam yang terbuat dari kulit singkong dan ampas tebu dengan metode
pemanggangan (baking process). Pengunaan variasi kompoisi bahan baku yakni pati
dari kulit singkong:ampas tebu (100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100) serta variasi
waktu pengadukan adonan biofoam selama 5 dan 10 menit. Uji fisik yang dilakukan
meliputi organoleptik, uji daya serap air, dan uji degradasi, uji morfologi dengan
SEM, dan uji sifat mekanik (kuat tekan). Hasil uji daya serap air yang diperoleh yang
paling optimal adalah variasi komposisi 25:75 pada kedua variasi pengadukan
karena memiliki daya serap air yang kecil. Hasil uji organoleptik yang optimal
didapatkan variasi komposisi 25:75 dengan waktu pengadukan selama 10 menit,
dimana sifat fisik tersebut mendekati karakteristik sifat styrofoam yaitu kaku. Hasil
uji degradasi yang menunjukan tingkat degradasi biofoam paling tinggi adalah pada
variasi komposisi 100:0 dengan kedua variasi waktu pengadukan, dan pada variasi
komposisi 0:100 dengan variasi waktu 10 menit, sedangkan biofoam dengan tingkat
degradasi paling rendah adalah pada variasi komposisi 0:100 gr dan 25:75.
Detail Information