Detail Cantuman

Banyaknya limbah organik yang belum dimanfaatkan menyebabkan berbagai
permasalahan lingkungan. Eco-enzyme merupakan salah satu hasil dari
pemanfaatan limbah organik dengan proses fermentasi yang memiliki banyak
manfaat. Saat proses fermentasi terbentuk gas metana, karbondioksida dan
berbagai asam organik baik yang mudah menguap maupun yang tidak menguap
serta gas ozon yang dibutuhkan oleh atmosfer bumi. Setelah proses fermentasi
larutan eco-enzyme di identifikasi mengandung asam asetat, asam laktat dan
senyawa metabolit seperti saponin, alkaloid dan flavonoid. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh eco-enzyme yang terbuat dari kulit pisang kepok,
kulit semangka, kulit jeruk dan kulit nanas terhadap tingkat keawetan buah
anggur hijau dan pembersih lantai serta analisa kandungan yang terdapat dalam
eco-enzyme. Produksi eco-enzyme dibuat dengan 4 variabel, yaitu kulit pisang
(variabel 1), kulit semangka (variabel 2), kulit jeruk (variabel 3), dan kulit nanas
(variabel 4) dengan perbandingan air : gula : kulit buah sebesar 10:3:1. Proses
fermentasi eco-enzyme dilakukan selama 90 hari. Hasil fermentasi eco-enzyme
umumnya memiliki rasa asam kuat dan beraroma asam atau beraroma buah.
Pengawetan buah dengan eco-enzyme dilakukan selama 5 hari dalam suhu kamar
dengan konsentrasi eco-enzyme 100%, 50%, dan 25%. Hasil penelitian
menunjukkan kondisi keawetan buah yang paling baik diantara 4 variabel pada
buah anggur hijau dengan penyemprotan yaitu eco-enzyme variabel 2 pada
konsentrasi 100% dari kulit semangka didapatkan hasil hanya 1 buah yang busuk
dari 5 buah di hari ke 5.