Detail Cantuman

Sebagai makhluk sosial setiap manusia selalu mengadakan hubungan dengan manusia
lain. Hubungan ini terjadi sejak manusia dilahirkan sampai meninggal dunia.
Fenomena yang terjadi di masyarakat dewasa ini adalah hampir di setiap wilayah
kehidupan sosial, didapati adanya dua sejoli yang memadu hubungan kasih dan saling
mengikatkan diri dengan janji untuk saling memiliki yang biasanya disebut dengan
berpacaran atau teman dekat. Pada dasarnya hubungan berpacaran tidak
menimbulkan akibat hukum apa-apa. Apabila terjadi permasalahan tidak ada
kekuatan hukum perjanjian diantara kedua belah pihak. Permasalahan yang akan
diangkat dalam penelitian ini adalah apakah yang menjadi pertimbangan hakim dalam
memutus perkara wanprestasi antara sepasang kekasih beda kewarganegaraan dalam
kasus perkara Nomor 508/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel, dan mengapa kasus wanprestasi
dalam putusan Nomor 508/Pdt.G/2018/PN.Jkt.Sel diputus menggunakan hukum
Indonesia, mengingat para pihak berbeda kewarganegaraan. Tipe penelitian adalah
yuridis empiris, Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, artinya penelitian bertujuan
untuk dapat memaparkan atau menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang
dipersoalkan, yang kemudian di analisis berdasarkan teori-teori hukum atau peraturan
Perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan objek penelitian secara kualitatif.
Landasan teori mengacu pada pasal 1313 KUHPerdata, 1320 KUHPerdata,
1234KUHPerdata, 1235KUHPerdata, 164 HIR. Adapun kesimpulannya berdasarkan
dari putusan yang telah penulis analisa putusan tersebut ditolak karena dalam hal ini
hakim memutus dengan putusan menolak gugatan penggugat seluruhnya dikarenakan
penggugat tidak dapat membuktikan dalil gugatannya dan membuktikan dalilnya
tersebut, dalam kasus ini hukum yang dipilih adalah hukum di Indonesia, maka dari
itu pengadilan yang berwenang perngadilan perdata Indonesia. Saran untuk
permasalahan ini Hakim sudah memutus dengan seadil-adilnya untuk pihak yang
berpekara dengan pertimbangan-pertimbangannya berdasarkan gugatan yang
diajukan oleh penggugat, hal ini diharapkan bahwasannya hakim mempertahankan
hal tersebut bahkan lebih baik agar tidak ada lagi masyarakat yang merasa bahwa
hukum itu tidak adil dan meutus sesuai dengan peraturan dimana kasus tersebut
terjadi.