Detail Cantuman

Media sosial di internet adalah salah satu bentuk adanya perkembangan
teknologi dan merupakan suatu bentuk yang difungsikan sebagai media
informasi dan komunikasi. Namun, adanya penyalahgunaan fungsi tersebut
seringkali terjadi contohnya tindak pidana pencemaran nama baik.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana modus operandi tindak
pidana pencemaran nama baik dikaitkan dengan kebebasan menyampaikan
pendapat dan apakah penerapan sanksi pidana kepada pelaku tindak pidana
dalam Putusan No.2290K/PID.SUS/2015 telah sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku. Tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui
jawaban dari permasalahan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu hukum. Metode penelitian ini bersifat yuridis empiris,
sifatnya deskriptif analitis, sehingga dari data primer dan data sekunder
dianalisa secara kualitatif. Landasan teori mengacu pada Undang-Undang
Dasar 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Undang-Undang tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang tentang Kebebasan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, dan Undang-Undang tentang Hak
Asasi Manusia. Modus operandi pencemaran nama baik melalui media sosial
adalah cara-cara bagaimana pencemaran nama baik melalui media sosial di
internet itu dilakukan. Tanggung jawab dalam menyampaikan pendapat
alangkah baiknya harus memperhatikan nilai-nilai agama dan kesusilaan serta
memperhatikan hak dan kebebasan agar tidak menyerang kehormatan
seseorang dan penerapan sanksi pidana dalam Putusan
No.2290K/PID.SUS/2015 telah sesuai dengan aturan hukum positif di
Indonesia.