Analisis wacana kritis kecurangan pemilu 2024 dalam film dokumenter
Menjelang pemilu 2024, Indonesia dikejutkan dengan salah satu film
dokumenter yang diproduksi oleh Dandhy Laksono yang berjudul “Dirty Vote”.
Film ini menuai kontroversi dan memantik berbagi opini publik di masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana analisis wacana kritis
film “Dirty Vote” tentang kecurangan dalam pemilu 2024. Penelitian ini
menggunakan paradigma kritis dan metode yang digunakan adalah kualitatif. Teori
yang digunakan adalah teori wacana model Teun A. Van Dijk. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara mendalam dan teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis wacana Van Dijk yang menginterpretasikan
struktur teks ke dalam 3 elemen, yaitu teks, konteks, dan kognisi sosial. Hasil
penelitian menunjukkan kecurangan pemilu digambarkan secara detail terlihat dari
struktur makro, superstruktur, dan struktur mikronya. Film ini walaupun untuk
mengedukasi masyarakat, tapi proses produksi dan distribusi tidak terlepas dari
kepentingan media untuk mencari keuntungan berupa menaikkan eksistensi media
dan juga target khalayak. Kekuasaan yang dibentuk adalah gerakan sosial untuk
menonton dan berdiskusi mengenai film Dirty Vote. Peneliti menemukan adanya
propaganda dalam film ini berupa penyebaran ideologi patriotisme atau
nasionalisme untuk menarik perhatian masyarakat dan mempengaruhi opini publik
agar tidak memilih paslon tertentu serta menyebarkan kebencian terhadap
pemerintah. Implikasi penelitian ini adalah untuk membuka paradigma baru
mengenai sebuah film agar masyarakat menjadi kritis dan terbuka terhadap pesan
yang disampaikan dalam media massa.
Detail Information