Detail Cantuman

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara yuridis penyelesaian sengketa antara
PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dengan Derama Laia dari perspektif hukum
perdata. Kasus ini bermula dari perselisihan terkait pelaksanaan perjanjian asuransi
yang diatur dalam polis antara kedua pihak. Sengketa tersebut kemudian
dihadapkan pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan diputuskan
melalui Putusan Mahkamah Agung Nomor 1867 K/Pdt.Sus-BPSK/2022, yang
menyatakan bahwa kasus ini lebih merupakan sengketa kontraktual daripada
pelanggaran perlindungan konsumen. Melalui pendekatan normatif, penelitian ini
menganalisis kesesuaian putusan tersebut dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999 tentang Perlindungan Konsumen serta Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUH Perdata). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian sengketa
tersebut seharusnya melalui jalur hukum perdata karena menyangkut pemenuhan
perjanjian antara kedua belah pihak, bukan masalah perlindungan konsumen.
Penelitian ini merekomendasikan bahwa sengketa yang terkait dengan pelaksanaan