Detail Cantuman

Anak yang berada dalam status hukum belum dewasa harus diperlakukan
berbeda dari orang dewasa. Hal itu juga menjadi kewenangan hukum nasional
Indonesia untuk meletakkan hak-hak anak sebagai suatu supremacy of law
terhadap perbuatan hukum dari anak dengan hak-hak dan kewajibankewajiban yang timbul secara kodrati. Bagaimana penerapan hukum bentuk
perlindungan hukum terhadap anak yang melakukan tindak pidana pencurian
dalam pencurian Putusan Nomor 222/Pid.B/2016/PN.TNG dan apakah
pertimbangan hakim terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana pencurian
Putusan Nomor 222/Pid.B/2016/PN.TNG. Penerlitian ini merupakan
penelitian yuridis empiris, sifatnya descriptif analisa sehingga data yang
diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan landasan teori
Pasal 4,23,35 dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada anak sebagai
pelaku tindak pidana pencurian dalam Putusan Nomor
222/Pid.B/2016/PN.TNG dan apakah putusan hakim dalam menentukan
putusan terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana pencurian dalam Putusan
Nomor 222/Pid.B/2016/PN.TNG sudah sesuai ketentuan hukum yang
berlaku. Hasil penelitian kemudian dianalisa sehingga menghasilkan
kesimpulan yaitu Bentuk perlindungan hukum terhadap tindak pidana
pencurian yang dilakukan oleh Anak Di Bawah Umur Putusan Nomor
222/Pid.B/2016/Pn.TNG. Saat penelitian berlangsung , kondisi jasmani dan
rohani anak sehat.