Detail Cantuman

Hak Tanggungan Elektronik (HT-el) merupakan sistem baru yang diterapkan
oleh pemerintah pada tanggal 8 April 2020. Permasalahan dalam penelitian ini
ialah apakah mekanisme dan manfaat Pelayanan Hak Tanggungan yang
Terintegrasi Secara Elektronik bagi para pengguna dan apa saja kendala yang
dihadapi dalam sistem tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui mekanisme dan manfaat dalam Pekasanaan Hak Tanggungan
Elektronik menurut Peraturan Menteri Nomor 5 Thun 2020 Tentang Pelayanan
Hak Tanggungan Terintegrasi secara Elektronik dan mengetahui kendala yang
dihadapi oleh para pengguna. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris.
Penulis mengumpulkan data dengan teknik wawancara dengan informan yang
menguasai bidang ini dan data pendukung yang diperoleh dengan cara
kepustakaan. Sifat penelitian ini ialah bersifat deskriptif analisis dan terhadap data
primer dan sekunder di analisa secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan
teori kepastian hukum dan teori evektifitas hukum. Dari penelitian ini kita dapat
mengtahui bagaimana mekanisme dan manfaat apa dalam proses pelaksanaan Hak
Tanggungan ini. Dalam hal Dalam hal pelaksanaan pendaftaran setelah
diberlakukannya Permen ATR/BPN Nomor 5 Tahun 2020 yaitu, pada saat
pendaftaran Hak Tanggungan secara manual dimana PPAT harus datang langsung
ke kantor BPN untuk mewakili bank mengurus keseluruhan sampai diterbitkannya
sertifikat Hak Tanggungan, kini tugas PPAT hanya sampai menyampaikan APHT
melalui sistem elektronik dan memberikan jaminan terhadap keabsahan dokumen
- dokumen pendukung yang dimuat dalam sebuat surat pernyataan yang dikirim
melalui sistem elektronik, Hal-hal yang menjadi kendala dalam pelaksanaan Hak
Tanggungan Elektronik lebih cenderung pada kendala-kendala teknis yang
berkaitan dengan sistem elektronik.