Detail Cantuman

Di Indonesia, arisan adalah salah satu kegiatan yang sangat fenomenal di berbagai
daerah, sampai saat ini kegiatan arisan online ini telah menjadi suatu kegiatan didalam
masyarakat, semakin banyak kegiatan ini berjalan maka tidak menutup kemungkinan
pula terjadi sengketa terhadap kegiatan tersebut. Dalam kasus arisan online ini yang
yang dirugikan oleh owner akibat wanprestasi adalah tindak kejahatan berkedok arisan
mengacu pada KUHPerdata dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008. Tujuan
penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimanakah keabsahan dan
adanya akibat hukum wanprestasi dalam arisan online oleh owner, bagaimanakah
bentuk perlindungan hukum bagi para anggota arisan online yang telah dirugikan
owner arisan online akibat wanprestasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008, bagaimanakah penyelesaian sengketa arisan online akibar terjadinya
wanprestasi. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan pengumpulan
data wawancara, observasi, kepustakaan. Hasil penelitian pada skripsi ini bentuk
wanprestasi selaku owner arisan online yang dihubungkan dengan bentuk wanprestasi
termasuk kedalam “terlambat berprestasi” karena selaku debitur tidak memenuhi
kewajibannya untuk membayar uang giliran yang didapatkan kepada anggota
arisannya. Perlindungan hukum yang didapat terhadap anggota arisan online yang
dirugikan oleh owner akibat wanprestasi ini yaitu perlindungan yang diberikan hukum
terkait ganti rugi. Ganti rugi yang untuk membayar kerugian secara materil sejumlah
Rp.10.000.000,00. (sepuluh juta rupiah). Adapun upaya hukum terhadap arisan online
pada Pasal 1233 dan 1234 yang berbunyi: “perikatan lahir karna suatu persetujuan atau
karena Undang-Undang dan perikatan ditujukan untuk berbuat sesuatu