Detail Cantuman

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyalahgunaan obat aborsi dalam
perspektif Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2023 dan meninjau dampak
sosial, kesehatan, dan hukum yang ditimbulkan. Aborsi merupakan isu yang kompleks
dan kontroversial, melibatkan aspek medis, hukum, etika, moral, dan agama. Tingginya
angka aborsi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Tangerang, menunjukkan bahwa
aborsi menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian khusus. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Data
dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen dari berbagai sumber
yang relevan. Penelitian ini menemukan bahwa penyalahgunaan obat aborsi masih
marak terjadi meskipun telah ada regulasi yang melarangnya. Faktor-faktor seperti
kurangnya pengawasan, akses mudah terhadap obat aborsi ilegal, dan rendahnya
kesadaran hukum masyarakat turut berkontribusi terhadap tingginya angka
penyalahgunaan obat aborsi. Dampak dari penyalahgunaan obat aborsi mencakup
aspek sosial, kesehatan, dan hukum. Secara sosial, penyalahgunaan obat aborsi dapat
menyebabkan stigma dan tekanan sosial bagi pelaku aborsi. Secara kesehatan, risiko
kesehatan yang serius seperti infeksi, perdarahan, dan komplikasi kesehatan lainnya
dapat terjadi. Secara hukum, pelaku aborsi ilegal dapat dikenai sanksi pidana sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian ini menyarankan adanya peningkatan
pengawasan dan penegakan hukum terhadap penyalahgunaan obat aborsi, edukasi
masyarakat mengenai risiko dan konsekuensi aborsi ilegal, serta peningkatan akses
terhadap layanan kesehatan reproduksi yang aman dan legal. Dengan demikian,
diharapkan dapat mengurangi angka penyalahgunaan obat aborsi dan meningkatkan
kesehatan serta kesejahteraan masyarakat.