Detail Cantuman

Limbah industri masih menjadi masalah, terkait penggunaan dan pembuangannya.
Salah satu limbah yang sulit untuk diuraikan adalah zat pewarna Metanil Yellow.
Zat tersebut berdampak negatif terhadap ekosistem lingkungan. Hidrogel ialah
jaringan polimer 3 dimensi dengan ikatan silang yang memiliki kemampuan untuk
cadangan air atau mengembung, sifat tersebut dimanfaatkan dalam penyerapan
limbah pewarna seperti zat warna Metanil Yellow, Salah satu bahan utama dalam
pembuatan hidrogel yaitu limbah kulit pisang kepok (Musa acuminata balbisiana
Colla) karena mengandung selulosa. Selulosa mampu menyerap zat cair karena
mempunyai struktur yang berongga. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi
karakteristik hidrogel dari kulit pisang dan kemampuannya dalam menyerap zat
warna Metanil Yellow. Pada penelitian ini dilakukan uji organoleptik, uji daya
serap air, serta uji degradasi zat warna Metanil Yellow menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis. Hasil yang diperoleh terdapat gugus fungsi dari selulosa
kulit pisang kepok (O-H, C-O, dan C-H), sedangkan hidrogel selulosa kulit pisang
kepok menunjukan adanya penambahan gugus baru (N-H) dan hidrogel yang telah
dikontakkan dengan zat warna Metanil Yellow menunjukan adanya penambahan
gugus (N=N) kemampuan hidrogel selulosa kulit pisang terhadap zat warna Metanil
Yellow maksimum pada penambahan Natrium Tripolifosfat 0,6 gram dengan daya
serap air sebesar 81,30% dan pada penyerapan tertinggi terlihat pada konsentrasi
10ppm zat warna yang terdegradasi sebesar 46,95%. Hasil penelitian menyatakan
hidrogel dari selulosa kulit pisang berpotensi digunakan sebagai absorben zat warna
Metanil Yellow.