Detail Cantuman

Banyaknya fenomena kasus wasiat dan waris di masyrakat Indonesia, penulis tertarik
untuk membahas bagaimana regulasi wasiat dalam hukum Islam di Indonesia dan apa
dasar hukum waris dalam Islam. Wasiat menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI)
adalah tindakan pengalihan harta peninggalan yang dilaksanakan setelah seseorang
meninggal dunia. Wasiat ini dilakukan secara sukarela dan tidak diwajibkan oleh
syariat Islam kecuali dalam kondisi tertentu. Wasiat bertujuan untuk menghindari
persengketaan, sebagai bentuk kasih sayang, dan untuk menyelesaikan urusan yang
belum terselesaikan semasa hidup. Dalam hukum adat, wasiat juga dilakukan setelah
pemberi meninggal, diberikan kepada ahli waris atau pihak tertentu. Penelitian ini
bertujuan untuk membahas distribusi harta peninggalan secara adil dan sesuai dengan
syariat Islam. Dalam penulisan ini ingin mengetahui tentang bagaimana regulasi wasiat
dalam perspektif hukum Islam di Indonesia dan apa dasar hukum waris dalam Islam.
Penulisan ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan tipe penelitian Hukum
Normatif dan bersifat analitis menggunakan studi pustaka. Kesimpulan dalam
peneltian ini bahwa pelaksanaan wasiat dalam waris Islam berbeda dengan hibah karna
wasiat dibuat ketika si pewasiat meninggal dunia dan pengalihan harta yang dilakukan
setelah seseorang meninggal dunia, apabila si pewasiat sebelum meninggal dunia
memberikan wasiat lebih dari 1/3 (sepertiga) dari harta peninggalan neto (bersih) maka
wajib dilaksanakan maksimal sepertiga dari total harta peninggalannya, sedangkan
hibah yang dilakukan saat pemberi masih hidup dan cakap secara hukum. Dasar
hukum waris dalam Islam terdapat dialam kompilasi hukum Islam yang disahkan
melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam,
mengintegraasikan hukum Islam ke dalam sistem hukum nasional Indonesia.