Detail Cantuman

Kesamaan pada pokoknya merupakan kesamaan yang terjadi karena adanya beberapa
unsur yang menonjol antara merek yang satu dengan lainnya sehingga mempunyai
kesan yang sama. Pelanggaran merek merupakan suatu perbuatan penggunaan merek
yang telah terdaftar milik pihak lain dengan tanpa izin yang sah dari pemiliknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana akibat hukum penetapan merek
oleh Kementerian Hukum dan HAM yang menyimpangi konsep kesamaan pada
pokoknya, dan Perlindungan atas merek yang telah ditetapkan oleh Kementerian
Hukum dan HAM yang terindikasi memiliki kesamaan pada pokoknya pada kasus MS
GLOW dan PS GLOW. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif
dengan teknik pendekatan studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan Teori Tujuan Hukum Gustav Radbruch yaitu Keadilan; Kemanfaatan
dan Kepastian Hukum. Hasil Penelitian yang diperoleh yaitu dengan adanya
pelanggaran merek kesamaan pada pokoknya menimbulkan akibat hukum berupa
ketidakadilan bagi pemilik merek dan membuat konsumen sulit membedakan; dapat
menghambat pertumbuhan industri dan merugikan perekonomian nasional; dan tidak
transparansinya proses pendaftaran sehingga hilangnya rasa kepercayaan masyarakat
kepada Kementerian Hukum dan HAM. Perlindungan atas merek dengan adanya kasus
yang terjadi yaitu pihak MS GLOW berhak mendapatkan hasil ganti rugi atas
pelanggaran merek yang dilakukan pihak PS GLOW; dapat membantu mencegah
terjadinya pelanggaran merek lainnya; serta dapat memberikan kepastian hukum bagi
pemilik merek dan membantu pengadilan dalam memberikan putusan kepada hakim
dalam memutus perkara pelanggaran merek yang akan terjadi di masa mendatang.
Peneliti menyarankan untuk dilakukannya Peningkatan terhadap pegawai ahli
Kementerian Hukum dan HAM untuk mengurangi risiko terhadap kesamaan pada
merek yang baru dengan merek yang telah terdaftar, serta Bertindak tegas terhadap
pihak-pihak yang melanggar merek.