Detail Cantuman

Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi, karena Indonesia
memiliki penduduk yang sangat banyak sehingga banyak daerah padat penduduk.
Akibatnya, sering terjadi kebakaran karena korsleting listrik. Pendeteksian
kebakaran terjadi ketika api telah menyebar dan asap keluar dari benda yang
terbakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan seperti belum ada
sistem monitoring untuk mengecek kondisi ruangan dan pemberitahuan informasi
peringatan mengenai keadaan ruangan. Oleh karena itu, perlu dibangun suatu
sistem yang dapat mendeteksi dini tanda-tanda kebakaran. Pemantauan melibatkan
pemanfaatan sensor api, sensor asap, dan sensor suhu untuk menyediakan data yang
relevan. Langkah-langkah pengendalian merangkum aktivasi pompa air, alarm,
notifikasi Whatsapp, dan situs web. Metode yang digunakan merupakan
pengembangan sistem prototype. Sistem kontrol, memanfaatkan Wemos D1-R1,
juga dirancang dan dirakit bersama dengan alat pemantauan dan pengujian yang
diperlukan. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan sensor api, sensor
asap (dengan rentang kadar asap 0-120ppm), dan sensor suhu (dengan rentang suhu
32°C-50°C), telah ditentukan bahwa saat kebakaran terdeteksi dan tingkat asap
melampaui 100ppm, dan suhu ruangan naik di atas 40°C, sistem kontrol akan secara
otomatis menyalakan pompa air, alarm, dan mengirimkan pemberitahuan
kebakaran melalui Whatsapp.