Detail Cantuman

Salah satu kebutuhan primer manusia adalah sandang atau pakaian. Menurut
standar nasional dan internasional (ASTM) kain harus memiliki Nilai pH 4-7,5
agar tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia terutama kulit. Tetapi saat
proses pencelupan, kain dalam suasana basa. Jika kain dalam kondisi basa
dapat berbahaya bagi manusia jika digunakan. Perusahaan tekstil melakukan
usaha untuk memperbaiki kekurangan tersebut, salah satu cara yang digunakan
melakukan penyempurnaan akhir dengan menggunakan asam asetat.
Penyempurnaan akhir kain dengan menggunakan asam asetat akan
meningkatkan kestabilan dimensi pada kain sehingga kain menjadi lebih kaku
dan ketahanan kusut akan meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada pengaruh dari asam asetat yang diberikan dengan
metode eksperimen kuantitatif, variasi konsentrasi asam asetat yang dibuat
adalah 0%, 1%, 3%, 6%, 9% dan 12%. Pengujian yang penulis lakukan
pertama, untuk mengetahui kekuatan kain dilakukan uji bursting strength
dengan metode ASTM D6797. Kedua, untuk mengetahui derajat keputihan
dilakukan uji phenolic yellowing dengan metode ISO 105 X18. Ketiga, penulis
juga melakukan uji pH value dengan metode AATCC 81 untuk mengetahui
adakah pengaruh pH terhadap kekuatan kain dan juga derajat keputihannya.
Hasil konsentrasi asam asetat yang paling optimal adalah dengan konsentrasi
6% karena memenuhi standar yang diinginkan oleh pihak pelanggan yaitu
Under Armour.