Detail Cantuman

Kemajuan teknologi semakin berkembang meningkat dari tahun ke tahun dan banyak teknologi yang berkembang dalam teknologi dalam bidang medis, diidentifikasi oleh perangkat lain, kontrol cairan infus pada rawat inap merupakan hal yang sangat berarti dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Cairan infus yang di berikan harus sesuai dengan kebutuhan pasien agar dapat memberikan manfaat yang maksimal dan mencegah efek samping yang tidak diinginkan. Namun, sistem kontrol cairan infus pada rawat inap masih banyak dilakukan secara manual, seperti menghitung volume cairan infus yang harus di berikan dan mengatur aliran cairan infus dengan mengubah ketinggian tempat menampung cairan infus. Dalam hal ini penulis melakukan observasi di Klinik Chaniago Medical Center Karawaci permasalahan adalah masih memakai cara manual sering terjadi pemeriksaan kapasitas infus sangat lama oleh perawat sering terjadi telat pengisi cairan infusan. Sering kali pasien harus menghubungi perawat saat infusan habis sehingga perihal itu mengeluarkan durasi perawat dengan bolak-balik mendatangi pasien. Mempercepat proses perawatan dan pemulihan pasien, dengan sistem ini tenaga medis dapat memantau kondisi pasien secara real-time dan segera mengambil tindakan jika terjadi perubahan yang signifikan pada kondisi pasien. Pengujian pada sistem informasi menggunakan ISO 25010 dengan dua aspek pengujian yaitu aspek usability memperoleh hasil 312.7% dan aspek maintainbility memperoleh sebesar 100 dengan kategori sangat mudah dipahami.