Detail Cantuman

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran masyarakat terhadap oknum
pedagang nakal di Pasar Anyar Tangerang. Masyarakat merasa terganggu oleh
kesemrawutan yang mengganggu ketertiban saat berbelanja atau melintas di
kawasan tersebut. Tanggung jawab penyelesaian masalah ini ada pada SATPOL PP
Kota Tangerang yang bertanggung jawab atas ketertiban umum dan keamanan di
Pasar Anyar. Peneliti tertarik mengkaji komunikasi persuasif yang digunakan oleh
SATPOL PP dalam menjaga ketertiban dan ketentraman di Pasar Anyar. Melalui
wawancara dengan pihak terkait, ditemukan bahwa SATPOL PP menggunakan
metode partisipasi dan fear arousal. Metode partisipasi melibatkan wawaran dan
sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pedagang terhadap
aturan. Metode fear arousal melibatkan kerja sama dengan TNI dan Polri untuk
menciptakan rasa takut terhadap konsekuensi hukum bagi pedagang yang
melanggar peraturan. Penelitian ini juga mengidentifikasi tiga faktor penghambat
SATPOL PP dalam menjaga ketertiban, yaitu kurangnya pendidikan oknum
pedagang, faktor ekonomi yang memengaruhi kepatuhan pedagang, dan faktor
premanisme yang mengintimidasi pedagang serta menghambat upaya penertiban.