Detail Cantuman

Desa Carenang bermula dari daerah dengan warga yang sangat rendah
antusiasmenya terhadap budidaya serai wangi. Tak hanya itu, dahulu lingkungan
Desa Carenang bisa dikatakan kumuh dan tidak terawat dikarenakan hubungan
antara tiap individu tergolong sangat jauh dari kata kompak sebagai warga yang
tergabung dalam satu desa atau kampung. Kualitas Pendidikan yang diterima oleh
penduduk desa berdampak langsung pada kualitas hidup dan kesejahteraan mereka,
akibatnya persoalan yang dihadapi di Desa Carenang guna merealisasikan program
budi daya serai wangi ini ialah kurangnya pemahaman tentang budidaya serai
wangi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian studi
kasus dengan menggunakan teori Aksi Talcott Parsons. melalui pendekatan
Kontruktivisme yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup di Desa
Carenang. Pengumpulan data peneliti memakai observasi, wawancara, studi
literatur serta dokumentasi. Teknik analisis penelitian menggunakan reduksi data,
penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan
komunikasi yang digunakan oleh warga Desa Carenang menggunakan komunikasi
kelompok, mulanya perangkat desa mengadakan perkumpulan warga dalam rangka
kerja bakti sekaligus mengajak warga untuk membudidayakan serai wangi. Hal ini
di inisiasi oleh penanggung jawab serai wangi supaya lebih efektif dibandingkan
harus menyampaikan secara door to door. Sehingga mengadakan sebuah
perkumpulan yang disertai dengan acara posyandu atau kerja bakti menjadi cara
utama mereka dalam mengajak dan memberi pesan kepada warga. Faktor
pendukung dari budidaya serai wangi ini bisa dilihat dari adanya alat yang sudah
tersedia serta lahan yang cukup untuk membudidayakan serai wangiserta hambatan
dalam proses kesejahteraan hidup di Desa Carenang lebih sering ditemukan pada
warga mereka sendiri. Dengan adanya perbedaan latar belakang dalam pemikiran
mereka serta kepedulian warga yang rendah, membuat penanggung jawab budidaya
serai wangi bekerja lebih memberi edukasi kepada mereka. Serta konsistensi dalam
hal mengajak sampai mereka tergerak.