Detail Cantuman

Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, yang bermakna bahwa negara
Indonesia adalah negara hukum sebagaimana termaktub di dalam Pasal 1 ayat 3
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hukum memiliki arti
penting dalam setiap aspek kehidupan, pedoman tingkah laku manusia dalam
hubungannya dengan manusia yang lain, dan hukum yang mengatur segala kehidupan
masyarakat Indonesia. Hal ini juga termasuk didalamnya terhadap suatu kejahatan
seksual. Salah satu persoalan yang sering muncul ke permukaan dalam kehidupan
masyarakat ialah tentang tindak pidana kesusilaan, seperti pencabulan, perzinahan,
pemerkosaan dan lain-lain yang sangat meresahkan serta merugikan bagi masyarakat
terutama bagi kaum perempuan. Ironisnya kejahatan kesusilaan ini dilakukan
terhadap anak. Tujuan dilakukannya penelitan ini adalah untuk mengetahui faktor
yang mempengaruhi seseorang melakukan tindak pidana perkosaan terhadap anak
dibawah umur. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis
normatif. Tipe penelitian yuridis normatif, sifatnya deskriptif analitis sehingga dari
data sekunder dianalisa secara kualitatif. Landasan teori mencangkup pasal 81 ayat
(2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak serta teori negara hukum, teori kriminologi, dan teori keadilan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdakwa terbukti bersalah
melakukan tindak pidana dengan sengaja membujuk anak untuk melakukan
persetubuhan dengannya, perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal
81 ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak serta teori negara hukum, teori kriminologi, dan teori keadilan.