Analisis yuridis tindak pidana terhadap aksi tawuran anak dibawah umur ( Studi Putusan Nomer 101/Pid,Sus-Anak/2022/PN.Tng)
Tawuran merupakan hal yang tidak asing lagi di masyarakat Indonesia. Sebab
tawuran seringkali terjadi baik di kalangan pelajar, mahasiswa, OKP maupun warga
antar desa. Tawuran tentu saja merupakan penyelesaian masalah dengan kekerasan
yang merugikan banyak pihak. Tak jarang tawuran menelan korban luka bahkan
nyawa akibat kebrutalannya.Masa remaja juga disebutkan sebagai masa badai dan
stress (storm and stress) yaitu suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi
sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Meningginya emosi disebabkan
karena remaja berada dalam sebuah tekanan yang menuntutnya untuk menjadi
harapan baru yang baik di masa depan. Keadaan tertekan semacam ini juga dapat
menyebabkan gagalnya seorang remaja menyelesaikan sebuah permasalahannya,
sehingga masa remaja sering dikatakan sebagai usia bermasalah. Dasar
hukum restorative justice harus dilihat dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2012
tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Pada Pasal 5 ayat (1) UndangUndang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA), disebutkan bahwa sistem peradilan
pidana anak diwajibkan menggunakan pendekatan restorative justice. Tujuan dari
penelitian ini adalah Bagaimana penerapan hukum terhadap tindak pidana tawuran
berdasarkan Putusan Nomor 101/Pid.Sus-anak/2022/PN.Tng? Bagaimana
pertimbangan hakim dalam memberikan vonis terhadap tindak pidana tawuran
berdasarkan putusan Nomor 101/Pid.sus-anak/2022/PN.TNG? Metode Penelitian ini
adalah menggunakan pendekatan yuridis normatif. Menurut Penulis Faktor gengsi
dalam dirinya yang sangat tinggi karena Mereka yang memilih mundur dan memilih
cara aman saat mendapat tantangan akan dianggap sebagai pecundang atau cupu. Tak
hanya itu, penyebab tawuran adalah pengaruh tempat tinggal atau lingkungan.Hakim
dalam mengambil putusan atau vonis majelis hakim ini masih kurang tepat karena
menurut penulis demi tercapainya keadilan khususnya bagi korban beserta
keluarganya yang sangat dirugikan dalam kasus ini seharusnya terdakwa dipulangkan
kepada kedua orang tuanya yang mana seharusnya terdakwa mendapatkan
restorartive justice dikarenakan terdakwa masih berusia dibawah umur dan masih
berstatus sebagai pelajar.
Detail Information
Bagian |
Informasi |
Pernyataan Tanggungjawab |
Mohammad Vieril Rinaldi 1902010038 |
Pengarang |
Mohammad Vieril Rinaldi - Personal Name Tina Asmarawati - Personal Name Putri Hafidati - Personal Name Beggy Tamara - Personal Name
|
Edisi |
Publish |
No. Panggil |
REF HK2303802 MOH a |
Subyek |
Kenakalan Remaja Restorative justice Tawuran
|
Klasifikasi |
HK2303802 |
Judul Seri |
|
GMD |
Text |
Bahasa |
Indonesia |
Penerbit |
Fakultas Hukum |
Tahun Terbit |
2023 |
Tempat Terbit |
TANGERANG |
Deskripsi Fisik |
ix + 78 hlm,; 30 cm |
Info Detil Spesifik |
Pembimbing 1 : Tina Asmarawati 8832011019 / Pembimbing 2 : Putri Hafidati 0414048803 / Penguji 1 : Tina Asmarawati 8832011019 / Penguji 2 : Putri Hafidati 0414048803 / Penguji 3 : Beggy Tamara |