Detail Cantuman

Pada penelitian ini permasalahan yang terjadi ialah belum efektifnya
pemanfaatan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Tangerang dalam upaya
mengurangi kemacetan di Kota Tangerang.Tampak terlihat dari masih banyaknya
pengguna kendaraan pribadi daripada pengguna transportasi massal seperti
(BRT) Trans Tangerang dan hal tersebut merupakan salah satu penyebab
kemacetan yang ada di Kota Tangerang. Indikator pada penelitian ini mengarah
pada manajemen strategi yakni pengamatan lingkungan, perumusan strategi,
implementasi strategi serta evaluasi dan pengendalian. Indikator yang digunakan
pada penelitian ini menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen (2008).
Dalam penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yaitu teknik
pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, studi dokumentasi serta
wawancara langsung dengan informan. Informan pada penelitian ini yaitu
masyarakat pengguna BRT Trans Tangerang, masyarakat bukan BRT Trans
Tangerang serta Dinas Perhubungan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Strategi yang dilakukan oleh Dinas
Perhubungan Kota Tangerang sudah tepat sasaran, namun selama bus
beroperasi sejak 2017 hingga saat ini masih ada masyarakat serta pelajar
menggunakan kendaraan pribadi dan belum beralih menggunakan BRT Trans
Tangerang. Hal ini terjadi karena kurang strategisnya penempatan halte atau
shelter, jam operasional yang hanya beroperasi hingga jam 18.00 serta jumlah
bus BRT yang beroperasi hanya sekitar 10 unit saja perkoridornya. Maka
diperlukan adanya sosialisasi kepada masyarakat serta kepada para pelajar agar
beralih menggunakan BRT Trans Tangerang, menempatkan halte di lokasi yang
strategis seperti di dekat lingkungan sekolah agar memudahkan pelajar yang
ingin menggunakan BRT Trans Tangerang, dan menambah jam operasional serta
menambah unit bus yang beroperasi sehingga dapat terciptanya pengoptimalan
pemanfaatan BRT Trans Tangerang sehingga masyarakat dapat beralih
menggunakan BRT Trans Tangerang dan mengurang pengguna kendaraan
pribadi agar kemacetan yang ada di Kota Tangerang bisa teratasi.