Detail Cantuman

Poligami merupakan suami yang mempunyai istri lebih dari seorang. Dari kasus
Permohonan izin poligami diberbagai pengadilan terdapat banyak berbagai alasan
yang menjadi dasar seorang untuk mengajukan permohonan izin poligami, alasan
tersebut yaitu istri tidak dapat melahirkan keturunan, istri mempunyai cacat badan
yang tidak dapat disembuhkan, dan istri tidak menjalankan kewajibannya. Maka dari
itu alasan-alasan tersebut tentu akan dikabulkan oleh Pengadilan karna sudah
memenuhi syarat poligami yaitu UU No. 1 Tahun 1974 Pasal 4 ayat (2).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah pertimbangan hukum yang digunakan
hakim dalam memutus perkara Pengadilan Agama No. 57/Pdt.G/2019/PA.tbnan
terhadap pihak suami yang ingin berpoligami dan putusan hakim terhadap izin
poligami sudah sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Adapun
metode penelitian ini merupakan tipe penelitian yuridis normatif, sifatnya deskriptif
analisis sehingga dari data primer dan data sekunder dianalisa secara kualitatif untuk
memperoleh jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, serta
landasan hukumnya mengacu kepada Pasal 4 ayat 2 Undang-Undang No. 1 Tahun
1974 Tentang Perkawinan. Adapun kesimpulannya adalah dalam putusan No.
57/Pdt.G/2019/PA.Tbanan Majelis Hakim mengabulkan permohonan Pemohon
namun menurut penulis Majelis Hakim lebih hati-hati dan cermat karna masih
terdapat kesalahan dan Dalam putusn No. 57/Pdt.G/2019/PA.Tbanan telah memenuhi
ketentuan Undang-undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Pasal 4 dan 5,
namun menurut penulis terdapat ketidaksesuaian pada pasal 4 ayat (2). Adapun
sarannya adalah dalam pertimbangan hukum yang digunakan Hakim pada pasal 4
ayat (2) harusnya diberi penjelasan secara khusus supaya terdapat kejelasan dalam
penafsiran dan bagi suami yang ingin berpoligami harus melihat syarat-syarat yang
sudah di atur dalam Undang-Undang Perkawinan.