Detail Cantuman

Sehubungan dalam penelitian ini merupakan kasus wanprestasi dalam Perjanjian
Pemborongan Pekerjaan Arsitektur Proyek Pembangunan Paragon Village Apartement
Karawaci Tangerang Nomor 192/III/Arsitektur-BA/2011 antara PT ASKG
(Penggugat) dan PT BA yang dikuasakan kepada Roby Irwanto selaku Direktur Utama
PT BA (tergugat) yang telah terdaftar dan mendapat putusan peninjauan kembali
Nomor 478 K/Pdt/2018. Permasalahan dalam penelitian ini Bagaimanakah
pertimbangan hukum Mahkamah Agung dalam memutuskan peninjauan kembali
Nomor: 478 K/Pdt/2018 dan Bagaimanakah penyelesaian sengketa wanprestasi antar
PT Berdasarkan Perjanjian Pemborong Pekerjaan Arsitektur dalam studi kasus Putusan
Nomor: 478: K/Pdt/2018. Penelitian Hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk
mempelajari beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisanya.
Kesimpulan dalam penulisan ini Perkara sengketa pada pekerjaan borongan
Apartement antara PT. ASKG dengan PT. BA adalah peraturan dan fakta dilapangan,
karena berdasarkan pada bukti yang dikemukakan oleh penyedia jasa yakni PT. ASKG
dipengadilan, dan PT. BA bertanggung jawab melakukan pembayaran dari pekerjaan
konstruksi yang sudah dilakukan oleh PT. ASKG dengan dasar pada peraturan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Saran yang
direkomendasikan Perlu dilakukan pertimbangan serta perhitungan yang lebih matang
pada proyek yang akan dilaksanakan, baik dari alat, bahan dan perkiraan besarnya
biaya, sehingga proyek dapat diselesaikan dengan tepat waktu sesuai dengan nilai
kontrak meskipun dalam pelaksanaannya terdapat perubahan kontrak dan Perlu adanya
koordinasi yang baik antara pemberi tugas, pemborong, perencana dan pengawas
dalam pelaksanaan pemborongan bangunan. Dengan adannya koordinasi yang baik
maka pelaksanaan proyek bangunan dapat dilaksanakan secara efisien, efektif dan
terencana.