Detail Cantuman

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa hal itu tercantum dalam UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Namun pada kenyataanya tujuan
yang mulia dari suatu perkawinan yang telah tercantum secara tegas dalam peraturan
perundang-undangan tidak selamanya berjalan dengan baik. Bagaimana halnya jika
yang terjadi pada suatu tindakan dimana dalam suatu kondisi rumah tangga, suami
yang melakukan perbuatan pidana pembunuhan yang dilakukan terhadap istrinya.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang melatarbelakangi
terjadinya tindak pidana pembunuhan menggunakan senjata api yang dilakukan oleh
suami terhadap istrinya berdasarkan putusan nomor 270 K/PID/2019 dan
bagaimanakah pertimbangan hakim dalam memberikan sanksi pidana terhadap
pelaku tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh seorang suami
dengan menggunakan senjata api terhadap istrinya berdasarkan putusan nomor 270
K/PID/2019. Tipe penelitian adalah Yuridis Empiris. Sifat penelitian yang digunakan
Deskriptif Analisis. Landasan teori mengacu pada KUHP dan Undang-Undang
Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan yaitu faktor
yang melatarbelakangi adanya pembunuhan ini adalah karena adanya kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT) dan diajukannya gugatan cerai terhadap Terdakwa oleh
korban, terkait dengan mental, bahwa Terdakwa mengaku mengidap depresi setelah
digugat oleh korban. Sejak saat itu Terdakwa meminum obat penenang untuk
menghilangkan kegelisahan. Namun, kegelisahan tersebut diikuti dengan niat untuk
membunuh lantaran korban tak kunjung mencabut gugatan cerai dan pertimbangan
hakim dalam mengambil keputusannya adalah menjatuhkan pidana dengan pidana
penjara seumur hidup. Sarannya adalah untuk pihak yang terkait atau instansi
pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial dapat mensosialisasikan serta menghimbau
setiap keluarga agar bisa menjaga dan memelihara keutuhan keluarganya dengan baik
dengan berusaha menghilangkan perselisihan yang dapat memicu suatu kekerasan
dalam rumah tangga dan untuk pasangan yang ingin menikah diharapkan mempunyai
kesiapan mental dan finansial serta keterbukaan tentang segala hal dan untuk putusanputusan hakim yang sudah berkekuatan hukum tetap bisa dijadikan acuan untuk
hakim lainnya.