Detail Cantuman

Tindak pidana pencurian dengan pemberatan ini sangatlah berbeda dengan tindak
pidana pencurian biasa, tindak pidana pencurian dengan pemberatan ini ialah
merusak, membongkar, memanjat, menggunakan anak kunci palsu/jabatan palsu dan
lain-lain. Maka dari itu ancaman hukuman atau pidananya pun berbeda, lebih berat
pencurian dengan pemberatan dari pada pencurian biasa, dan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan putusan dalam perkara pidana
No.103/Pid.B/2018.PN.TNG. dan untuk mengetahui hukum pidana materiil terhadap
tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam perkara/putusan
No.103/Pid.B/2018.PN.TNG. Metode dalam penelitian ini yuridis normatif yang sifat
penelitiannya dengan cara deskriftif analisis untuk meneliti data putusan yang di
ambil dalam perkara/putusan No.103/Pid.B/2018.PN.TNG. Adapun dalam teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan relevan yaitu
literatur, buku-buku, jurnal hukum, peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan masalah tersebut. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis diperolehlah
kesimpulan bahwa berdasarkan putusan No.103/Pid.B/2018.PN.TNG. Menyatakan
bahwa terdakwa telah terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana
pencurian dengan pemberatan namun sanksi pidana yang dijatuhkan terhadap
terdakwa dirasa masih sangat ringan, meskipun dengan adanya alasan yang
meringankan pidananya. Sanksi pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa tidak cukup
untuk untuk menimbulkan efek jera yang memberikan rasa takut bagi terdakwa dan
bagi khalayak ramai pada umumnya, sebagaimana fungsi pidana yang semestinya