Detail Cantuman

Tanah bagi masyarakat sampai sekarang ini adalah sesuatu yang dimiliki manusia jika
dijual mempunyai harga tinggi, disamping fungsinya sebagai sumber kehidupan
rakyat, jadi suatu tanah akan pasti dijaga hingga hak-haknya kembali kepadanya.
Didalam kehidupan manusia sampai meninggalpun masih memerlukan tanah sebagai
tempat peristirahatan terakhirnya. Dengan demikian, apabila seseorang merasa
haknya dirugikan oleh orang lain yang telah menguasai tanah sebagai obyek sengketa
tersebut tanpa adanya persetujuan dari orang yang mempunyai hak atas tanah tersebut
dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri. Adapun yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian ini ialah bagaimana pertimbangan hakim terhadap
obyek jaminan yang bertentangan dengan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata) dalam kasus wanprestasi pada putusan Nomor:
868/Pdt.G/2018/PN.TNG dan apakah akibat hukum dalam memutus perkara
berdasarkan kasus wanprestasi pada putusan Nomor: 868/Pdt.G/2018/PN.TNG.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perihal pertimbangan hakim dan akibat
hukum sebagaimana yang dimaksud dalam pokok permasalahan tersebut. Penelitian
ini menggunakan metode penelitian dengan tipe yuridis normatif dan berdasarkan
landasan teori serta asas-asas sesuai dengan ketentuan dalam UUPA. Setelah peneliti
memperoleh data primer dan sekunder yang dianalisis secara kualitatif maka hasil
penelitian yang diperoleh bahwa pertimbangan hukum dalam sengketa wanprestasi
dengan jaminan tanah yaitu perbuatan yang dilakukan Tergugat I murni wanprestasi
sebagai landasan hukum dalam Pasal 1238 KUHPerdata, karena perbuatan yang
dilakukan Tergugat I justru berbalik dan mengakui tanah tersebut miliknya padahal
bukan miliknya lagi dan akibat hukum dari putusan pengadilan
No.868/Pdt.G/2018/PN.TNG adalah menghukum Tergugat I untuk membayar uang
paksa kepada Penggugat, dan bunga menurut undang-undang serta biaya perkara
yang telah ditetapkan dalam putusan pengadilan yang timbul dalam perkara.