Detail Cantuman

Berita hangat yang sempat ramai dibicarakan di banyak televisi maupun platform
media sosial salah satunya twitter pada pertengahan bulan oktober 2021 lalu adalah kasus
hashtag #percumalaporpolisi. Tagar #percumalaporpolisi yang sempat trending di Twitter
tersebut muncul dan viral berkaitan dengan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap instansi
kepolisian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri dan bagaimana persepsi
aparat kepolisian khususnya di polsek curug terhadap hashtag yang menyangkut instansi
mereka yaitu #percumalaporpolisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif dengan wawancara semiterstruktur dalam pengumpulan datanya. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model teori Interaksionisme Simbolik oleh George
Herbert Mead. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan model analisis data Miles dan
Huberman. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa informan mengetahui adanya
hashtag tersebut, bahkan mengetahui informasi yang beredar disana. Informan memahami
bahwa masyarakat yang terlibat di hashtag tersebut adalah orang-orang yang dikecewakan
oleh oknum tersebut. Konsep diri para informan dapat dikelompokkan menjadi tiga
komponen yaitu attitudes, beliefs dan values. Didapat pula faktor-faktor yang membentuk
konsep diri, yaitu keluarga, peran yang dijalankan, usia, dan termasuk dari hashtag
#percumalaporpolisi tersebut. Dari faktor pembentuk konsep diri berdasarkan hashtag
#percumalaporpolisi ditemukan beberapa konsep diri yang muncul sesuai dengan jawaban
dari para informan. Konsep diri tersebut antara lain seperti menjadi lebih tegas dan teliti
dalam mengawasi dan mengevaluasi aparat kepolisian di polsek tersebut, menjadi lebih
maksimal dan semangat dalam mengayomi dan melayani masyarakat, dan menjadi lebih
disiplin dalam menjalankan tugas dan ketika bertemu dengan masyarakat juga harus lebih
ramah dan sopan.