Detail Cantuman

Kebutuhan informasi masyarakat di era digital menjadi salah satu tolak ukur pemerintah
dalam memberikan keterbukaan informasi publik melalui media sosial. Melalui fitur story
instagram @Kemendag, pemerintah masih mencari solusi atas kelangkaan minyak goreng di
Indonesia yaitu dengan memberikan layanan khusus untuk minyak goreng agar masyarakat
lebih mudah dalam mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Perbedaan harga nasional
dan internasional yang tinggi membuat pemerintah memberikan kebijakan yang membuat
kemarahan publik sehingga tidak mampu memberikan kepuasan informasi khalayak
dampaknya akun instagram mendapatkan komenan negatif dalam setiap postingannya.
Sebagai publik relations yang baik seharusnya dapat mengatasi permasalahan tersebut terlebih
akun instagram kemendag diberikan penghargaan dibidang publikasi dan media. Penelitian
ini menggunakan teori uses and gratifications dengan tujuan untuk mengukur seberapa puas
atau tidaknya followers dengan informasi yang diberikan melalui instagram @Kemendag
persoalan minyak goreng. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif.
Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus slovin yaitu 100 responden. Untuk
mengetahui kepuasan yaitu dengan pengukuran kesenjangan menggunakan teori dari Philip
Palmgreen dengan perbandingan nilai rata-rata yaitu lebih besar pada variabel gratifications
obtained daripada variabel gratifications sought (GO>GS) dengan nilai kesenjangan
(discrepancy gratifications) sebesar 0.01. Maka terjadi kepuasan karena kebutuhan yang
diperoleh lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan berarti penelitian ini
dinyatakan bahwa akun instagram @kemendag memberikan kepuasan kepada followersnya.
Pada uji korelasi variabel GS dan GO yang didapatkan sebesar 0.755 dapat dikatakan kedua
variabel mempunyai hubungan yang kuat antara kepuasan yang diharapkan (GS) dan
kepuasan yang diterima (GO) yang berarti hubungan antara kedua variabel ini positif.