Detail Cantuman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh influencer marketing dan impulsive buying terhadap minat beli produk Maybelline dengan shopping emotion sebagai variabel intervening, studi kasus pada pengguna produk Maybelline yang berada di wilayah kota Tangerang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode asosiatif (kausal). Jenis populasi dalam penelitian ini yaitu infinite population atau populasi tak terbatas, dimana kumpulan individu yang akan menjadi objek penelitian tersebut tidak dapat diketahui batas wilayahnya. Dalam penelitian ini, penulis mengggunakan teknik accidental sampling atau sampling incidental penentuan sampel berdasarkan kebetulan, akan tetapi hanya responden yang cocok dan sesuai dengan kriteria dari peneliti saja yang dapat digunakan sebagai sumber data. Menggunakan instrumen pengukuran skala likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa influencer marketing (X1) berpengaruh positif dan signfikan terhadap minat beli (Y2). Impulsive buying (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli (Y2). Influencer marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotions (Y1). Impulsive buying (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap shopping emotions (Y1). Berdasarkan model analisis jalur inner model, menunjukkan bahwa Shopping Emotions tidak dapat memediasi Influencer Marketing terhadap Minat Beli. Hal ini dapat dilihat dari nilai perolehan koefisien jalur sebesar 0,076 dengan p-values sebesar 0,012. Hal ini dikarenakan p-values sebesar 0,012 > 0.05 maka dapat dikatakan Influencer Marketing tidak berpengarh secara signifikan terhadap Minat Beli melalui Shopping Emotion.