Detail Cantuman

Tindak pidana penipuan merupakan rangkaian kejahatan yang memiliki objek terhadap benda atau barang untuk dimiliki secara pribadi. Seperti kasus yang sedang penulis teliti saat ini bahwa tindak pidana penipuan yang berkedok investasi ini sering terjadi, maka dari itu masyarakat harus lebih berhati-hati jika ada yang mengajak untuk berinvestasi agar meminimalisir terjadinya tindak pidana penipuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak permaslahan tentang bagaimana keputusan Hakim dalam menjatuhkan putusan tindak pidana penipuan dan Penerapan hukum pidana tindakan penipuan sebagaimana yang telah terjadi pada putusan perkara Nomor 1355/Pid.B/2021/Pn.Tng. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Keputusan Hakim dalam menjatuhkan putusan dalam Putusan No. 1355/Pid.B/2021/Pn.Tng. Menurut penulis sudah sesuai dengan aturam hukum yang berlaku seperti yang dipaparkan oleh penulis sebelumnya, yaitu berdasarkan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah, dimana dalam kasus yang diteliti penulis, alat bukti yang digunakan hakim adalah keterangan para saksi, keterangan terdakwa, petunjuk dan barang bukti yang berkesesuaian. Kemudian mempertimbangkan tentang pertanggungjawaban pidana, dalam hal ini Majelis Hakim berdasarkan fakta-fakta dipersidangan menilai bahwa terdakwa sadar akan akibat yang ditimbulkan. 2. Penerapan Hukum Pidana oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang dalam Putusan Nomor 1355/Pid.B/2021/PN.Tng sudah tepat karena telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana yang terkandung dalam pasal 378 KUHP, yakni unsur barang siapa; dengan maksud menguntungkan diri sendiri dengan melawan hukum; memakai nama palsu atau martabat palsu baik dengan tipu muslihat maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong; dan unsur membujuk orang supaya memberikan suatu barang.