Detail Cantuman

Kualitas produk yang baik akan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan harus tetap menjaga kualitas produk agar dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam mempertahankan kepuasan konsumen. PT. Bintang Kanguru merupakan perusahaan yang memproduksi kain hasi celup. Kecacatan produk yang dihasilkan PT. Bintang Kanguru melebihi batas dari toleransi yaitu 12%. Sehingga perlu dilakukan identifikasi penyebab-penyebab terjadinya kecacatan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis dan cause-effect diagram. Metode FMEA berfungsi untuk melakukan evaluasi berdasarkan potensi kegagalan dan dampak yang dihasilkan pada setiap tahap proses produksi. Lalu menggunakan diagram pareto untuk mendapatkan nilai kumulatif agar dapat diprioritaskan. Sedangkan cause-effect diagram menyimpulkan 5 faktor penyebab kecacatan produk yaitu faktor manusia, material, lingkungan, mesin, dan metode kerja. Berdasarkan hasil pengukuran FMEA yang dipetakan dengan diagram pareto terdapat 7 penyebab risiko yang menjadi prioritas penanganan. Penyebab risiko yang memiliki nilai RPN tertinggi dan persentase kumulatif kurang dari atau sama dengan 80% adalah Kualitas pewarna tidak bagus, dalam penakaran bahan pewarna salah, Kain yang bolong tersangkut mesin, Pada proses buka kain tidak ditandai, Terlalu cepat pada proses pencucian kain, pemberian bahan pembersih salah takaran, Lingkungan yang basah, berdebu, ada kotoran kelelawar, Nomer kain kurang jelas, Kain masih basah.