Detail Cantuman

dan sesudah proses Shrink. Pengamatan produk cacat hanya kira-kira. Control cacat tidak dapat dilakukan dengan baik oleh Supervisor. Pengawasan perlu dilakukan lebih ketat kepada Karyawan, penyortiran bahan baku dan metode dalam proses Shrink, menerapkan SOP yang lebih jelas dan detail kemudian PT XYZ merupakan salah satu sektor perindustrian yang menghasilkan produk kosmetik atau perawatan tubuh. Namun hasil kualitas kemasan yang kurang baik dan menimbulkan reject sehingga membuat PT XYZ mengalami kerugian. Shrink merupakan penyusutan atau penyegelan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui jenis cacat, faktor penyebab, meminimalisir cacat tersebut dan tahapan implementasi metode Sig Sigma DMAIC. Six Sigma merupakan metode dalam langkah mengendalikan suatu permasalahan secara terstruktur. DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) menjadi sebuah ukuran dalam menjalankan proses Six Sigma. Hasil penelitian ini terdapat 6 jenis cacat plastik label atau Shrink yaitu miring, bintik hitam, keriput, belah, label tidak sesuai dan bercak atau salur merah. Manusia merupakan faktor penyebab utama kecacatan produksi dikarenakan kurangnya skill, kesadaran, dan konsentrasi Karyawan terhadap produk cacat. Penyortiran bahan baku pada proses kerja Shrink kurang hati-hati dan teliti. Penyortiran dilakukan 2 kali tahapan yaitu sebelum membuat cheek shet serta Montly Manager atas pertanggungjawaban Manajer Produksi untuk dilaporkan ke Direktur.