Detail Cantuman

Jalan merupakan prasarana yang berperan penting dalam kelancaran transportasi. Perpanjangan Jalan Raya Kronjo telah banyak mengalami kerusakan jalan yaitu banyaknya lubang, retakan pada badan jalan dan gundukan yang membuat pengendara mobil dan motor merasa tidak aman dan tidak nyaman. Kemacetan merupakan salah satu penyebab utama kerusakan perkerasan dan banyaknya jalur beban berat yang tidak terdeteksi dengan benar dalam perhitungan lalu lintas sehingga menjadi salah satu input utama dari sistem desain, sehingga sedikit berbeda dengan yang terjadi di lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi di Jalan Kronjo dan mengidentifikasi metode terbaik untuk memulihkan kerusakan tersebut. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi atau untuk mendapatkan wawasan tentang situasi saat ini. Analisis digunakan sebagai pengumpulan data primer. Tebal pelat beton minimum adalah 15 cm karena perkerasan jalan yang digunakan dalam prosedur perbaikan beton jalan memiliki tebal pelat 7,01 cm sampai 15 cm. Akibatnya, dapat dipilih menjadi tiga teknik perbaikan jalan dengan umur rencana 20 tahun: Overlay Laston setebal 20 cm, Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) setebal 15 cm, dan CTRB setebal 21 cm yang dilapisi Laston setebal 14cm. Berdasarkan hasil penilaian dari ketiga metode diperoleh nilai Overlay 19 poin, nilai Rigid Pavement 20 poin, dan nilai CTRB lapis Laston 19 poin. Maka metode perbaikan yang paling optimal pada Ruas Jalan Raya Kronjo Kabupaten Tangerang yaitu Perbaikan dengan Rigid Pavement setebal 15 cm.