Detail Cantuman

Bioetanol dari limbah sayuran tidak hanya ditujukan untuk memangkas beban timbunan limbah organik, tetapi juga dapat digunakan menjadi sumber energi alternatif dan ramah lingkungan dengan melewati 3 metode yaitu hidrolisis, fermentasi, dan distilasi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penambahan nutrisi (urea) dan waktu fermentasi yang paling optimal pada produksi bioetanol. Penelitian ini menggunakan limbah sayuran, yang difermentasi menggunakan ragi kultur Saccharomyces cerevisiae dan proses hidrolisis menggunakan enzim selulosa. Produksi bioetanol dilakukan dengan metode SSF (Simultaneous Saccharification and Fermentation) dimana proses hidrolisis dan fermentasi dilakukan secara bersamaan. Penambahan nutrisi (urea) sebanyak 15 %, 25 % dan 35 % dilakukan pada waktu fermentasi 3 hari, 5 hari, 7 hari dan 9 hari dan besaran pengaruhnya terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan lama fermentasi 7 hari dan penambahan 25 % urea menghasilkan kadar etanol tertinggi sebanyak 47% sedangkan kadar etanol terendah sebanyak 6% yang dihasilkan dengan lama fermentasi 3 hari dan penambahan urea 0 %. pH yang dihasilkan selama proses fermentasi berada dalam pH rata-rata 4, dimana bioetanol berada dalam kondisi optimum.