Detail Cantuman

Kejahatan terhadap penganiayaan merupakan salah satu kejahatan yang
semakin berkembang dari waktu ke waktu, salah satunya dapat dilihat dari
pelakunya yang bukan lagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Maka penulis
tertarik melakukan penelitian tentang penganiayaan anak yang menyebabkan
kematian yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri sesuai dengan putusan
No. 11/Pid.Sus-Anak/2014/PN.TNG. Permasalahan yang ditulis oleh peneliti
ialah, bagaimana pertimbangan hakim dalam memutus suatu perkara pidana
penganiayaan anak yang menyebabkan kematian yang dilakukan oleh ibu
kandungnya sendiri dan faktor apa saja yang mengakibatkan terjadinya
penganiayaan anak yang menyebabkan kematian yang dilakukan oleh ibu
kandungnya sendiri. Metode penulisan yang dipakai oleh penulis adalah tipe
yuridis normatif sifatnya deskripsi analitis, sehingga dari data primer dan data
sekunder di analisa secara kualitatif guna memperoleh jawaban yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Landasan teori mengacu pada Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-undang Nomor 23 Tahun
2002 Tentang Perlindungan Anak. Pertimbangan hakim dalam memutus
perkara tersebut adalah bahwa anak mengakui terus terang atas perbuatannya
dan menyesalinya, Anak belum pernah dihukum, Anak masih dibawah umur,
dan anak masih anak-anak yang diharapkan dapat memperbaiki dirinya dimasa
yang akan datang, dan faktor apa saja yang mengakibatkan penganiayaan anak
yang menyebabkan kematian tersebut adalah karena rasa malu dan takut akibat
kenakalan sang ibu kandung yang telah melakukan hubungan intim bersama
pacarnya diluar pernikahan dan tidak memberithukan kepada orang tuanya
bahwa sang ibu kandung (terdakwa) telah hamil, dan juga kurangnya
kesadaran hukum yang dilarang dalam masyarakat.