Detail Cantuman

Semua mahluk diciptakan berpasang-pasangan dan tidak terkecuali manusia,
sehingga Allah memberikan karunia berupa pernikahan.Pernikahan bukan
hanya sekedar hubungan biologis saja, namun juga tentang mencintai,
menyayangi, dan mengasihi. Namun adakalanya pernikahan dapat berakhir
dengan perceraian yang salah satu penyebabnya adalah percekcokan dan salah
satu pihak melakukan kekerasan kepada istri atau suaminya. Permasalahan
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pertimbangan hakim dalam
memutus perkara kasus nomor 0933/Pdt.G/2014/PAJP dan Bagaimanakah
akibat hukum dari adanya putusan tersebut. Tujuan dan kegunaan penelitian ini
adalah untuk mengetahui solusi dari permasalahan dan dapat bermanfaat bagi
pengembangan Ilmu Hukum. Metode penelitian ini adalah yuridis empiris,
yang bersifat deskriptif analitis sehingga data yang diperoleh dari lapangan dan
kepustakaan dianalisa secara kualitatif berdasarkan sumber data primer dan
sekunder. Landasan hukumnya mengacu kepada Kitab Undang-Undang
Hukum perdata, Undang-Undang tentang Perkawinan, Kompilasi Hukum
Islam dan Undang-Undang tentang penghapusan kekerasan dalam rumah
tangga. Salah satu alasan untuk bercerai adalah terjadinya perselisihan yang
terus menerus terjadi antara suami istri dan salah satu pihak melakukan
kekerasan sebagaimana yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan
dan disebutkan dalam pertimbangan hakim. Akibat hukum yang timbul akibat
perceraian adalah putusnya perkawinan antara suami dan istri, timbulnya
kewajiban untuk mengasuh anak yang mana suami wajib memberi nafkah bagi
anaknya serta penentuan pembagian harta gono gini bagi suami dan istri.
Praktisi hukum di Pengadilan Agama seyogyanya memberikan arahan bagi
calon mempelai mengenai hakikat perkawinan dan masyarakat hukum
diharapkan lebih mengerti akan pentingnya perkawinan hingga tidak ada lagi
peerceraian akibat putusnya perkawinan.