Detail Cantuman

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana komunikasi antarbudaya etnis Tionghoa dengan penduduk muslim di kawasan Pantai Tanjung Kait Tangerang, dan mengetahui apa saja hal-hal yang terkonstruksi dalam komunikasi antarbudaya tersebut dalam konstruksi realitas sosial yang terjadi secara terusmenerus, dan mengetahui bagaimana persepsi masing-masing kelompok umat beragama serta penilaian yang berbeda terhadap suku lain sesuai dengan apa yang mereka rasakan. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari 2 informan kunci dan 4 informan inti, terdiri dari 3 masyarakat Tionghoa dan 3 masyarakat muslim. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi antarbudaya etnis Tionghoa dengan penduduk muslim di kawasan Pantai Tanjung Kait Tangerang cukup kompleks. Terlihat dari kehidupan bermasyarakat umat beragama yang hidup berdampingan sejak dahulu di kawasan ini sehingga adanya sikap toleransi, partisipasi dan saling menjaga satu sama lain dalam berbagai kegiatan seperti kegiatan agama, budaya, sosial dan ekonomi. Tak jarang dalam suatu komunikasi yang dilakukan oleh kedua umat beragama yang berbeda budaya ini juga mengalami hambatan dalam komunikasi, seperti adanya sikap etnosentrisme, stereotip, dan akhirnya menimbulkan prasangka pada salah satu pihak. Tetapi semua itu tidak menjadikan masyarakat Tanjung Kait terpecah belah karena perbedaan budaya, dengan adanya perbedaan tersebut semakin menumbuhkan rasa solidaritas dan toleransi yang tinggi dalam berbagai kegiatan keagamaan yang tetap dijaga untuk menjadi kehidupan masyarakat yang harmonis.