Peran komunikasi orang tua dalam membangun keterbukaan diri pada anak (studi kasus kenakalan remaja pengguna miras Di Desa Pangadegan Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang)
Interaksi dalam masyarakat membentuk jiwa individu yang beragam, Setiap individu dalam mengatur kejiwaannya tidak selalu dapat stabil. Ada kalanya individu pun kurang dapat mengatur kondisi jiwanya sehingga mengakibatkan jiwa individu dalam keadaan terganggu atau labil. Rasa tertekan Ketika kejiwaan individu sedang mengalami gangguan membuat individu tidak nyaman. Dalam hal ini, individu membutuhkan kasih sayang dan perhatian individu lain untuk berbagi keluh kesah. Kurangnya kepedulian dari lingkungan sekitar dapat membuat perasaan dan pikiran individu semakin kacau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam membangun keterbukaan diri pada anak yang mengalami kenakalan remaja pengguna miras di Desa Pangadegan. Dalam menganalisis masalah, peneliti menggunakan Teori Komunikasi Antarpribadi Joseph Devito keterbukaan, empati, rasa positif, sikap mendukung dan kesetaraan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini bahwa komunikasi antar pribadi antara orang tua dan anak yang mengalami kenakalan remaja pengguna miras cenderung tidak efektif dan tidak terbuka. dari lima komponen komunikasi antar pribadi efektif menurut Devito. informan pertama dengan orang tuanya memenuhi 4 indikator, Informan kedua memenuhi 3 indikator, informan ketiga memenuhi 3 indikator dan informan keempat hanya memenuhi 3 indikator.
Detail Information