Detail Cantuman

Penelitian ini berjudul “Komunikasi Non Verbal Pengungsi Internasiondal dengan Masyarakat Lokal di Shelter Dormitorio Gading Serpong.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi dan komunikasi non verbal antara pengungsi internasional dengan masyarakat lokal serta mengetahui apa saja hambatan komunikasi non verbal antara pengungsi internasional dan masyarakat lokal. Penelitian ini menggunakan teori Interaksi Simbolik dan Teori Kode Bicara, Teori ini memiliki asumsi bahwa manusia membentuk makna melalui proses komunikasi. Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka, makna diciptakan dalam interaksi antar manusia, makna dimodifikasi melalui interpretasi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme dengan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, jurnal dan artikel. Penelitian ini mewawancarai 5 informan yang diantaranya adalah pengungsi internasional dan masyarakat lokal. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa proses komunikasi antara pengungsi internasional dan masyarakat lokal sejauh ini berlangsung dengan cukup baik, namun belum efektif karena adanya hambatan antara keduanya. Hambatan komunikasi yang dihadapi pengungsi internasional dan masyarakat lokal adalah perbedaan kemampuan dalam menguasai bahasa dan cara berkomunikasi yang masih menggunakan bahasa isyarat atau komunikasi non verbal. Faktor utama yang menjadi kendala proses komunikasi antara pengungsi internasional dan masyarakat lokal adalah perbedaan bahasa. Ketidakmampuan masyarakat dalam menguasai bahasa Inggris menyebabkan ketidakefektifan komunikasi yang terjadi sehingga masih sering menimbulkan kesalahpahaman antar kedua pihak. Artinya meskipun komunikasi antara keduanya dapat berlangsung dengan baik, hal itu tidak bisa terhindar dari hambatan dalam berkomunikasi karena keduanya memiliki bahasa, budaya dan cara berkomunikasi yang berbeda.