Detail Cantuman

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah masih banyaknya wilayah kumuh dan rumah-rumah tidak layak huni di Kabupaten Tangerang. Program GEBRAK PAKUMIS adalah program dari Pemerintah Kabupaten Tangerang yang bertujuan untuk mengatasi kawasan-kawasan padat, kumuh dan miskin dengan cara merenovasi rumah-rumah tidak layak huni. Namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa masalah yang menghambat jalannya program GEBRAK PAKUMIS, seperti kurangnya bahan-bahan material, kurangnya SDM dan juga lamanya proses birokrasi di dalam program GEBRAK PAKUMIS ini. Informan penelitian ini adalah pihak PERKIM, pihak Kecamatan Kresek, pihak UPK, dan perwakilan masyarakat penerima bantuan dari program GEBRAK PAKUMIS. Teori yang digunakan adalah Van Meter dan Van Horn dalam buku Winarno halaman 156 Tahun 2018 dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi non partisipatif dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan member check. Hasil menunjukan bahwa Proses Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program GEBRAK PAKUMIS (Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat, Kumuh dan Miskin) di Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang Tahun 2020 sudah cukup baik, namun masih ada beberapa kendala yang dapat menghambat jalannya proses pemberdayaan masyarakat seperti program ini belum bisa merubah ekonomi pada masyarakat yang menerima bantuan, lamanya proses birokrasi dan kurangnya SDM pada program GEBRAK PAKUMIS ini. Saran dari penelitian ini adalah meningkatkan pengawasan terhadap kinerja pihak yang bertanggung jawab, menambah jumlah SDM, dan harus lebih banyak melibatkan dinas-dinas lain.