Detail Cantuman

Perusahaan memerlukan cara menilai sistem manajemen secara keseluruhan,
dalam arti bagaimana sistem tersebut mempengaruhi setiap proses dan setiap
karyawan serta diperluas pada setiap produk dan pelayanan. Pengendalian proses
pelayanan adalah sebuah pertanda untuk perbaikan kualitas pelayanan, tetapi hal itu
tergantung pada kesehatan dan vitalitas dari organisasi, kepemimpinan dan
komitmen. Konsep PDCA tersebut merupakan pedoman bagi setiap manajer untuk
proses perbaikan kualitas secara terus menerus tanpa berhenti tetapi meningkat ke
keadaan yang lebih baik dan dijalankan di seluruh bagian organisasi. Tujuan dari
metode PDCA ini yaitu untuk mengetahui langkah dan tindakan apa saja yang harus
diambil untuk mengatasi masalah cacat. Hasil analisis cacat sebelum perbaikan
dengan menggunakan alat bantu seventools/diagram pareto jenis cacat yang paling
dominan terjadi yang disebabkan oleh pinggir bahan jelek yaitu dengan jumlah
persentase sebanyak 51.14%, kemudian diikuti dengan cacat Size Pendek sebesar 30
%, dan jenis cacat yang paling kecil terjadi dikarenakan cacat Size Pendek dimana
jumlah persentase cacat yang dihasilkan yaitu 18.86%. Dan Hasil analisis cacat
sesudah perbaikan dengan menggunakan alat bantu seventools/diagram pareto jenis
cacat yang paling dominan terjadi yang disebabkan oleh pinggir bahan jelek yaitu
dengan jumlah persentase sebanyak 42.50%, kemudian diikuti dengan cacat Size
Pendek sebesar 25.00 %, dan jenis cacat yang paling kecil terjadi dikarenakan cacat
Size Pendek dimana jumlah persentase cacat yang dihasilkan yaitu 20.00%.
Berdasarkan hasil pengelompokan persentase jenis cacat sebelum dan sesudah
perbaikan dengan metode PDCA dinyatakan bahwa persentase cacat mengalami
penurunan dengan rata-rata persentase sebelum perbaikan adalah 33.33% dan 29.17%
sesudah perbaikan, maka dari itu dengan menggunakan metode PDCA ini sangat
direkomendasi untuk mengurangi jumlah cacat pada produk di area produksi.